-->

Iklan

Selasa, 12 Maret 2024, Maret 12, 2024 WIB
Last Updated 2024-03-25T02:50:55Z
HealthHukpol

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Mengelar Kegiatan Orientasi Tim Pendamping Keluarga (TPK).

Advertisement
Foto saat kegiatan di gedung PKK kab.Dompu

Reporter | Str

Editor | str


Info720.Com | Dompu, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Mengelar Kegiatan Orientasi Tim Pendamping Keluarga (TPK). 


Dalam rangka upaya penurunan angka stunting di kabupaten Dompu, Yang berlangsung di Gedung PKK kab Dompu, pada tanggal (11/3/2024).


Dalam kesempatannya Ketua pelaksana kegiatan sekaligus Kepala Bidang (Kabid) P4 DPPKB Dompu, Zulkarnain. S.Sos.,MPH, menyampaikan bahwa Kegiatan orentasi Tim Pendamping Keluarga diseluruh Kecamatan Se-Kab. Dompu tahun 2024 ini merupakan bagian percepatan penurunan stunting


Dengan tujuan menambah wawasan pengetahuan dan Keterampilan TPK Dalam pendampingan sasaran keluarga beresiko stunting


Sehingga target pencapaian penurunan stunting dikabupaten Dompu tercapai di bawah 14 porsen sesuai dgn target nasional di tahun 2024.


Zulkarnain memaparkan bahwa Materi-materi yang diberikan pada kegiatan orentasi Tim Pendamping Keluarga (TPK) tersebut meliputi beberapa poin secara singkat : Mekanisme alur pendampingan Tim Pendamping Keluarga, Pemuktahiran data sasaran keluarga beresiko stunting dan Penggunaan aplikasi ELSIMIL (Aplikasi SIAP NIKAH & HAMIL).


Dimana pembiayaan kegiatan ini bersumber dari anggaran perwakilan BKKBN Prov. NTB THN 2024


“Khusus kecamatan DOMPU anggota TPK yang ikut oleh 99 orang, yang dilaksanakan hari ini, sementara Kecamatan lainya dijadwalkan hari Senin – Rabu di bulan Februari 2024 ini,”


Diwaktu yang sama Kepala Diklat Prov NTB, Setiabudi memaparkan bahwa Tim Pendamping Keluarga merupakan sekelompok tenaga yang dibentuk dan terdiri dari Bidan, Kader TP PKK dan Kader KB untuk melaksanakan pendampingan


Meliputi penyuluhan, fasilitasi pelayanan rujukan dan fasilitasi penerimaan program bantuan sosial kepada calon pengantin/calon pasangan usia subur, ibu hamil, ibu pasca persalinan, anak usia 0-59 bulan serta melakukan surveilans keluarga berisiko stunting untuk mendeteksi dini faktor-faktor risiko stunting.


“Dalam berbagai kondisi, komposisi tim pendamping keluarga dapat disesuaikan melalui bekerjasama dengan Bidan dari Desa/Kelurahan lainnya atau melibatkan perawat atau tenaga kesehatan lainnya,”jelas Kepala Diklat Prov NTB.


Lanjut, Tribudi bahwa Tugas pokok dari Tim Pendamping Keluarga adalah melakukan pendampingan terhadap keluarga yang memiliki kerawanan terhadap stunting. Pendampingan Keluarga sendiri dimaknai sebagai serangkaian kegiatan.


Selain itu ada tugas khusus yang harus dilakukan oleh Tim Pendamping Keluarga, yakni: Melakukan pendampingan kepada semua bumil dengan melakukanpemantauan/ pemeriksaan kehamilan secara berkala, melakukan KIE KB pasca salin dan melakukan rujukan bila diperlukan


Agar dapat menjalankan tugas dan fungsinya, idealnya karakteristik anggota Tim Pendamping Keluarga adalah sebagai berikut: Bidan, Kader/Pengurus TP PKK Tingkat Desa/Kelurahan, Kader KB.


Ditambahkan Setiabudi Tugas Utama Tim Pendamping Keluarga melaksanakan pendampingan yang meliputi penyuluhan, fasilitasi pelayanan rujukan.


Peranan Dalam rangka memperkuat pelaksanaan tugas pendampingan keluarga, setiap tenaga dalam Tim Pendamping Keluarga memiliki pembagian peranan, Ada tiga langkah kerja yang harus dilalui oleh Tim Pendamping Keluarga agar hasilnya optimal.



Diharapkan, Tim pendamping keluarga ini dapat melakukan pendampingan keluarga secara berkelanjutan mulai dari calon pengantin, Pasangan Usia Subur, masa kehamilan, masa nifas dan kepada bayi baru lahir 0 – 59 bulan.


Pendampingan ketat harus dilakukan pada janin terindikasi Risiko Stunting, terdiri dari 2 kategori: Janin Sehat dan Janin Risiko Stunting (variabel: TBJ tidak sesuai usia kehamilan (PJT), gemelli). Diperlukan deteksi dini setiap penyulit.


Mengingat begitu besarnya tugas dan tanggung jawab Tim Pendamping Keluarga dalam rangka percepatan penurunan stunting di Indonesia,


“Sudah selayaknya kita memberikan dukungan sepenuhnya agar tim ini dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Setidaknya kita memberikan dukungan dan semangat agar mereka siap menghadapi tantangan dan hambatan yang menghadang.”ujar Tribudi mengakhiri pemaparan materinya.