Advertisement
![]() |
Anggota DPRD Dompu menemui massa HMI-MPO|Foto Rull| |
Reporter|Rull|
Editor |Rull|
Info720news.com, Dompu - HMI-MPO Cabang Dompu Raya melakukan unjuk rasa di depan DPRD Dompu. Mereka mempertanyakan keberadaan wakil rakyat tersebut untuk mengawasi terkait status PT STM (tambang emas di kecamatan Hu'u), kerusakan hutan serta maraknya peredaran narkoba.
"Hari ini kami pertanyakan kinerja puluhan anggota DPRD yang notabene sebagai representasi dari rakyat kabupaten Dompu," ungkap Ketua cabang HMI-MPO, Arjun saat menyampaikan orasinya, Rabu (1/3/2023).
Selain itu dia menegaskan bahwa tuntutan mereka merupakan kepentingan masyarakat Dompu secara luas. Hal itu dinilainya sangat penting disuarakan.
Beberapa tuntutan massa HMI-MPO:
1.Ketua DPRD Kabupaten Dompu harus memperjelas keberadaan tambang emas di kabupaten Dompu.
2. Ketua DPRD harus mengevaluasi serta memanggil kepala dinas lingkungan hidup kabupaten Dompu untuk memperjelas batas wilayah antara hutan lindung dan hutan masyarakat yang ada di kabupaten Dompu.
3. Ketua DPRD Kabupaten Dompu segera evaluasi visi dan misi bupati Dompu terkait dengan perbaikan infrastruktur.
4. Seluruh stakeholder APH lewat Kapolres Dompu agar menindaklanjuti adanya peredaran narkoba.
"Ini untuk kemajuan masyarakat Dompu," tegas Arjun.
Dari pantauan media info720news.com, massa HMI-MPO saling dorong dengan pihak kepolisian yang menghalau puluhan massa tersebut masuk menerobos ruangan. Di tengah tegangan susana, salah satu anggota putri Himpunan Mahasiswa Islam jatuh pingsan tak sadarkan diri.
Kaca jendela kantor DPRD tak luput dari amukan massa. Mereka (massa HMI-MPO red) kecewa lantaran ketua DPRD tidak pernah menemuinya.
"Sangat kecewa terhadap Andi Bahtiar sebagai ketua DPRD Dompu yang tidak pernah menemui kami disetiap kali unjuk rasa dan unjuk rasa hari ini pun tidak juga menemui kami," tuturnya kecewa.
Massa Himpunan mahasiswa Islam sangat ingin bertemu dengan ketua DPRD namun, tidak bisa dilakukan lantaran tidak berada di tempat. Empat anggota DPRD, Yatim, Iksan, Subhan, Sarifudin menemui massa untuk menerima tuntutan mereka dan menjelaskan sebab ketua DPRD tidak berada ditempat.
"Ketua DPRD sedang berdinas di luar kantor sehingga tidak bisa menemui kalian. Kami (4 anggota DPRD red) bisa menyampaikan aspirasi kalian ke pak ketua," terang Iksan.
Melewati negosiasi alot, massa melanjutkan aksinya ke Polres setelah dua pihak sepakat bahwa kantor DPRD sementara waktu disegel dan HMI-MPO akan diundang bersama pihak terkait dalam rapat dengar pendapat pada Kamis mendatang.
Depan Kantor Polres Dompu, massa kembali harus kecewa. Mereka tidak dapat bertemu dengan Kapolres lantaran saat itu sedang bertugas di luar.
"Lagi-lagi kami sangat kecewa, beberapa kali demo tidak ada Kapolres menemui kami," kata Arjun.
Dalam orasinya ketua cabang tersebut menduga adanya pembiaran terhadap maraknya peredaran narkoba. "Kami menduga pihak polres Dompu sengaja membiarkan peredaran narkoba," cetusnya.
Selain itu dia juga berteriak bahwa penangkapan selama ini hanya sebagai pencitraan. Namun para terduga pengedar yang telah ditangkap keluar bebas berkeliaran.
Massa bubar setelah KASAD Intel polres Dompu menemui mereka.