Advertisement
![]() |
| Jabir berdiri didepan pondok pesentren yang terbakar pada Ahad kemarin bersama santrinya//SF |
Reporter | SF
Editor | SF
Info720news.com—Pondok Pesentren Al-Madina yang berada di Desa Kanangan Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, terbakar pada hari Ahad, (29/22) sekitar pukul 20.08 waktu setempat.
Jabir selaku
pengasuh Pondok Pesentren Al-Madina, mengatakan bahwa kejadian atau musibah
yang menimpah pondoknya berawal dari salah seorang guru yang memasak air
menggunakan Thermos listrik, ia lupa lalu berangkat untuk menuju masjid, karena
pada saat itu sudah tiba waktu magrib.
Berikut detail
kronologisnya seperti yang disampaikan ustad Jabir di pondok Pesentren Al
Madina sekitar pukul 14.02 pada Senin, (30/22).
“Berawal ustad Ale memasak air menggunakan Thermos
listrik lalu meninggalkan kamarnya atau rumahnya tempat ia tinggal dipondok
menuju masjid untuk membina anak-anak didiknya dan sholat magrib. Setelah itu,
antara isyah dan magrib dia berada di masjid untuk membina anak-anak. Kemudian dia
tidak menyadari, dan setelah isyah, masih ada sekitar 10 menit lagi memberikan
tausyiah pada anak didiknya.
“Namun ada anak-anak didiknya yang pulang duluan
untuk mengadakan bekam ustadnya, setelah itu keluar lalu mereka melihat api
dari belakang, mereka pun teriak ada kebakaran dipondok. akhirnya pak Imanudin dan
tetangga sebelah datang menolong dengan peralatan seadanya. Tetapi rumah ustad Ale
dan saya (Jabir) dikunci, sehingga kami tak bisa berbuat apa-apa. Api juga
cepat merembet lantaran arus listrik dan plafon yang muda terbakar.
“Setelah itu kami
umumkan pada masyarakat dan pada Damkar Bolo serta Damkar Madapangga namun
terlambat setelah rumah itu ludes. Kemudian Damkar datang untuk kedua kalinya untuk
memadamkan api.
“Adapun rumah yang
terbakar adalah rumah ibu dapur, saya sendiri dan Ale. Rumah yang saya maksud
adalah rumah pondok yang diberikan untuk ditempati oleh guru-guru yang tinggal
langsung dipondok.
“Kerugian berupa
materi yakni uang tunai Rp.10 juta milik ibu dapur, beras 1 ton untuk konsumsi
santri, emas 3 gram, semua terbakar serta springbad 3 unit, buku-buku serta
Alqur’an. Taksiran kerugian secara totalitas senilai Rp.300 juta.
“Kami sampaikan ucapan
terima kasih kepada pemerintah yang telah ikut membantu menangani musibah ini. Semoga
pemerintah dan masyarakat peduli untuk membangun kembali pondok ini untuk keberlanjutan
nasib-nasib santri-santri disini.
“Begitu juga dengan
para dermawan yang telah ikut membantu dan sekolah-sekolah yang telah bahu
membahu memberikan dukungan untuk pondok ini, pungkasnya.
Sebagai informasih
bahwa untuk kegiatan belajar mengajar di pondok Al-Madina telah diliburkan
selama satu minggu sejak musibah kemarin untuk memulihkan traumatik dan
psikologis santri-santri serta untuk membenahi dapur umum santri sebanyak 170
orang santri serta 8 orang guru yang tinggal di pondok.
