-->

Iklan

Selasa, 30 Agustus 2022, Agustus 30, 2022 WIB
Last Updated 2022-08-30T11:02:10Z
Sosdikbud

Pondok Al Madina Ludes Terbakar, Santri Libur Satu Minggu

Advertisement

Jabir berdiri didepan pondok pesentren yang terbakar pada Ahad kemarin bersama santrinya//SF



Reporter | SF

Editor | SF



Info720news.com—Pondok Pesentren Al-Madina yang berada di Desa Kanangan Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, terbakar pada hari Ahad, (29/22) sekitar pukul 20.08 waktu setempat.

 

Jabir selaku pengasuh Pondok Pesentren Al-Madina, mengatakan bahwa kejadian atau musibah yang menimpah pondoknya berawal dari salah seorang guru yang memasak air menggunakan Thermos listrik, ia lupa lalu berangkat untuk menuju masjid, karena pada saat itu sudah tiba waktu magrib.


Berikut detail kronologisnya seperti yang disampaikan ustad Jabir di pondok Pesentren Al Madina sekitar pukul 14.02 pada Senin, (30/22).   


 “Berawal ustad Ale memasak air menggunakan Thermos listrik lalu meninggalkan kamarnya atau rumahnya tempat ia tinggal dipondok menuju masjid untuk membina anak-anak didiknya dan sholat magrib. Setelah itu, antara isyah dan magrib dia berada di masjid untuk membina anak-anak. Kemudian dia tidak menyadari, dan setelah isyah, masih ada sekitar 10 menit lagi memberikan tausyiah pada anak didiknya.


“Namun  ada anak-anak didiknya yang pulang duluan untuk mengadakan bekam ustadnya, setelah itu keluar lalu mereka melihat api dari belakang, mereka pun teriak ada kebakaran dipondok. akhirnya pak Imanudin dan tetangga sebelah datang menolong dengan peralatan seadanya. Tetapi rumah ustad Ale dan saya (Jabir) dikunci, sehingga kami tak bisa berbuat apa-apa. Api juga cepat merembet lantaran arus listrik dan plafon yang muda terbakar.


“Setelah itu kami umumkan pada masyarakat dan pada Damkar Bolo serta Damkar Madapangga namun terlambat setelah rumah itu ludes. Kemudian Damkar datang untuk kedua kalinya untuk memadamkan api.


“Adapun rumah yang terbakar adalah rumah ibu dapur, saya sendiri dan Ale. Rumah yang saya maksud adalah rumah pondok yang diberikan untuk ditempati oleh guru-guru yang tinggal langsung dipondok.


“Kerugian berupa materi yakni uang tunai Rp.10 juta milik ibu dapur, beras 1 ton untuk konsumsi santri, emas 3 gram, semua terbakar serta springbad 3 unit, buku-buku serta Alqur’an. Taksiran kerugian secara totalitas senilai Rp.300 juta.


“Kami sampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah yang telah ikut membantu menangani musibah ini. Semoga pemerintah dan masyarakat peduli untuk membangun kembali pondok ini untuk keberlanjutan nasib-nasib santri-santri disini.


“Begitu juga dengan para dermawan yang telah ikut membantu dan sekolah-sekolah yang telah bahu membahu memberikan dukungan untuk pondok ini, pungkasnya.


Sebagai informasih bahwa untuk kegiatan belajar mengajar di pondok Al-Madina telah diliburkan selama satu minggu sejak musibah kemarin untuk memulihkan traumatik dan psikologis santri-santri serta untuk membenahi dapur umum santri sebanyak 170 orang santri serta 8 orang guru yang tinggal di pondok.