Advertisement
Sumber | Hellosehat
Editor | Mus
Info720.com | Seseorang yang memiliki kondisi tekanan
darah tinggi (hipertensi) perlu mengontrol asupan makannya, terutama yang
mengandung garam atau natrium.
Pasalnya, garam
atau natrium merupakan penyebab hipertensi yang paling umum. Selain garam,
banyak penderita hipertensi yang juga menghindari makanan bersantan. Namun,
benarkah santan bisa bikin tekanan darah naik?
Kandungan
nutrisi dalam santan
Santan adalah
bahan makanan yang terbuat dari perasan daging buah kelapa. Warnanya putih dan
kental menyerupai susu. Oleh karena itu, bahan makanan ini juga disebut dengan
coconut milk.
Air perasan
kelapa ini memiliki rasa yang gurih, sehingga seringkali menjadi bahan masakan.
Biasanya, santan menjadi bahan makanan untuk membuat nasi uduk, opor ayam,
rendang, hingga berbagai macam kue.
Tidak hanya
menambah rasa pada makanan, santan juga mengandung berbagai nutrisi yang justru
bermanfaat bagi tubuh.
Manfaat santan
termasuk meningkatkan daya tahan tubuh hingga membantu mencegah kanker. Tak
hanya itu, beberapa penelitian juga menyebut, santan bisa mengatasi asam
lambung bagi penderitanya.
Manfaat tersebut
bisa diperoleh karena kandungan protein, lemak, zat besi, magnesium, kalium,
karbohidrat, dan sebagainya. Lebih jelas, berikut adalah kandungan nutrisi yang
tersimpan dalam 100 gram santan murni:
Air: 54,9 gram, Energi:
324 kalori, Protein: 4,2 gram, Lemak: 34,3 gram, Karbohidrat: 5,6 gram, Kalsium:
14 mg, Fosfor 45 mg, Besi: 1,9 mg, Natrium: 18 mg, Kalium: 514,1 mg, Tembaga:
0,37 mg, Seng: 0,9 mg
Meski bermanfaat,
kandungan dalam santan juga bisa membawa risiko kesehatan untuk Anda. Salah
satu risiko yang mungkin sering Anda dengar adalah santan bisa bikin tekanan
darah naik dan membahayakan kesehatan jantung Anda.
Jika sekilas
membaca kandungan natrium dalam santan, tampaknya mengonsumsi santan tidak dapat
menaikkan tekanan darah Anda.
Pasalnya,
kandungan natrium dalam santan hanya sedikit. Selain itu, belum ada penelitian
yang menyebutkan bahwa santan bisa bikin tekanan darah menjadi naik.
Sebaliknya,
kandungan kalium dalam santan justru cukup tinggi. Adapun kalium merupakan
salah satu kandungan nutrisi yang bisa membantu menurunkan tekanan darah tinggi
pada seseorang.
Oleh karena itu,
mengonsumsi makanan bersantan mungkin bisa membantu menurunkan tekanan darah
Anda.
Meski demikian,
terlalu banyak mengonsumsi makanan bersantan juga tidak baik. Pasalnya, kandungan
lemak dalam santan tinggi.
Melansir dari
Cleveland Clinic, lemak menghasilkan kalori dua kali lebih tinggi daripada
karbohidrat dan protein. Satu gram lemak bisa menghasilkan 9 kalori pada tubuh
Anda, sedangkan karbohidrat dan protein hanya sekitar 4 kalori.
Dengan demikian,
mengonsumsi santan berlebih bisa menyebabkan asupan kalori Anda tinggi. Kondisi
ini bisa menimbulkan kelebihan berat badan atau obesitas, yang juga merupakan
salah satu faktor risiko dari hipertensi.
Oleh karena itu,
bagi Anda yang memiliki riwayat hipertensi, mengonsumsi makanan bersantan masih
boleh. Namun, sebaiknya batasi konsumsi santan dalam sehari agar tidak bikin
tekanan darah Anda naik. Sebaiknya, asupan lemak hanya boleh sekitar 44-77 gram
per hari, jika Anda mengonsumsi 2.000 kalori per hari.
Namun, Anda pun
perlu ingat, lemak dan kalori yang Anda konsumsi setiap hari tidak hanya
berasal dari santan, tetapi juga makanan lainnya. Oleh karena itu, membatasi
konsumsi santan juga perlu diimbang dengan makanan penyebab hipertensi lainnya.
Tidak hanya pada
tekanan darah, konsumsi santan juga bisa memengaruhi kadar kolesterol dalam
tubuh Anda, baik itu secara positif maupun negatif.
Dari penelitian
yang dipublikasikan di Journal of Nutrition and Metabolism, santan tidak
menaikkan kadar kolesterol jahat (low density lipoprotein/LDL) Anda. Justru,
santan bisa membantu menaikkan kadar kolesterol baik (high density
lipoprotein/HDL).
Manfaat ini bisa
Anda peroleh karena kandungan asam laurat dalam kelapa. Asam laurat memiliki
sifat antibakteri serta mampu menurunkan kadar kolesterol. Kandungan dalam
kelapa ini juga memberi kemungkinan yang sama pada manfaat minyak kelapa.
Meski demikian, mengonsumsi santan berlebih juga tidak baik untuk kolesterol Anda. Pasalnya, sebagian besar lemak yang terkandung di dalam santan merupakan lemak jenuh, yang mungkin bisa meningkatkan risiko kolesterol tinggi.
Apalagi, jika Anda
mengonsumsi daging merah atau makanan berlemak tinggi bersama dengan santan.
Oleh karena itu,
selain membatasi konsumsi santan, Anda juga perlu mengurangi konsumsi makanan mengandung
lemak jenuh lainnya.
Anda juga harus
mengimbanginya dengan mengonsumsi makanan penurun kolesterol dan disertai
dengan cara memasak yang tepat pula.