Advertisement
Penulis | Indah Putri Sutra Dewi, Mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa | Editor | SF
![]() |
| Indah Putri Sutra Dewi, adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa D.I.Y |
Info720.com | Pademi
Covid19 telah mengubah tatanan pola hidup masyarakat dalam waktu yang singkat.
Bahkan dalam waktu yang singkat pademi menyabar secara luas dan menyababkan
banyak korban jiwa yang berjatuhan.
Pademi Covid19 telah banyak menyebabkan perubahan pola hidup
masyarakat baik secara sosial maupun ekonomi masyarakat berubah.
Pademi Covid19 membuat sebagian besar masyarakat harus
melakukan aktivitas nya di rumah, meski—pun masih ada juga yang masih harus berkegiatan di luar rumah.
Aktivitas masyarakat pada masa pademi kini harus disesuiakan
dengan standar protokol kesehatan untuk mencegah terjadinya penularan. Mencuci
tangan, menggunakan masker, keluar rumah harus pakai masker, menjaga jarak.
Pademi telah
mengubah kehidupan masyarakat berbagai persoalan yang di akibatkan pademi ini
seperti pemborongan atau penimbunan kebutuhan pokok oleh masyarakat atau panic
buying, prasangka, pengucilan dan deskriminasi terhadap korban Covid19,
serta tingginya kemiskinan dan penggangguran akibat PHK massal yang di lakukan perusahaan yang terdampak Covid19.
Pademi Covid19
ada dampak bagusnya lalu lintas tak sepadat sebelum pademi, permukiman tak
sepi, kebersamaa dalam keluarga karena kebanyakan aktivitas dilakukan di dalam
rumah.
Selanjutnya,
perubahan di tengah pandemi Covid19 juga telah melahirkan kebiasaan-kebiasaan
baru berupa terjadinya perubahan perilaku sosial masyarakat dalam berbagai
aspek kehidupan.
Berdasarkan hasil survei sosial demografi dampak Covid19
yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020 diketahui bahwa
sekitar 72 persen responden
yang selalu atau teratur menjaga jarak fisik dalam seminggu terakhir, sebanyak
80,20 persen responden
menyatakan mereka sering atau selalu
mencuci tangan dengan sabun.
Sedangkan menggunakan
masker, 82,52 persen
responden selalu menghindari transportasi umum (termasuk transportasi online) dan sebanyak 42 persen
responden mengaku mengalami peningkatan aktivitas belanja online selama Covid19.
Harus diakui kondisi normal baru akan menyebabkan perubahan
sosial, termasuk pola perilaku dan proses interaksi sosial masyarakat.
Sederhananya, normal baru menekankan pada perubahan perilaku
untuk tetap menjalankan aktivitas secara normal, namun tetap merujuk pada
protokol kesehatan yang kemudian harus dibiasakan.
Meskipun demikian, penerapan normal baru tidak akan berjalan
dengan maksimal, bila tidak disertai kedisiplinan tinggi oleh masyarakat.
Masyarakat harus diedukasi secara terus-menerus untuk
menerapkan hidup normal baru dalam aktivitas sosial mereka. Masyarakat perlu
dibiasakan agar disiplin mematuhi protokol kesehatan.
Disclaimer: Info720.com tidak bertanggungjawab atas isi dan atau narasi dari artikel ini, sepenuhnya tanggungjawab penulis.
