-->

Iklan

Senin, 24 Mei 2021, Mei 24, 2021 WIB
Last Updated 2021-05-24T12:14:10Z
Opini

Perubahan Pola Hidup Masyarakat Di Saat Pademi Covid19

Advertisement

Penulis | Indah Putri Sutra Dewi, Mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa | Editor | SF

Indah Putri Sutra Dewi, adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa D.I.Y


Info720.com | Pademi Covid19 telah mengubah tatanan pola hidup masyarakat dalam waktu yang singkat. Bahkan dalam waktu yang singkat pademi menyabar secara luas dan menyababkan banyak korban jiwa yang berjatuhan.

 

Pademi Covid19 telah banyak menyebabkan perubahan pola hidup masyarakat baik secara sosial maupun ekonomi masyarakat berubah.

 

Pademi Covid19 membuat sebagian besar masyarakat harus melakukan aktivitas nya di rumah, meskipun masih ada juga yang masih  harus berkegiatan di luar rumah.

 

Aktivitas masyarakat pada masa pademi kini harus disesuiakan dengan standar protokol kesehatan untuk mencegah terjadinya penularan. Mencuci tangan, menggunakan masker, keluar rumah harus pakai masker, menjaga jarak.

 

Pademi telah mengubah kehidupan masyarakat berbagai persoalan yang di akibatkan pademi ini seperti pemborongan atau penimbunan kebutuhan pokok oleh masyarakat atau panic buying, prasangka, pengucilan dan deskriminasi terhadap korban Covid19, serta tingginya kemiskinan dan penggangguran akibat PHK massal  yang di lakukan perusahaan yang terdampak Covid19.

 

Pademi Covid19 ada dampak bagusnya lalu lintas tak sepadat sebelum pademi, permukiman tak sepi, kebersamaa dalam keluarga karena kebanyakan aktivitas dilakukan di dalam rumah.

 

Selanjutnya, perubahan di tengah pandemi Covid19 juga telah melahirkan kebiasaan-kebiasaan baru berupa terjadinya perubahan perilaku sosial masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan.

 

Berdasarkan hasil survei sosial demografi dampak Covid19 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020 diketahui bahwa sekitar 72 persen responden yang selalu atau teratur menjaga jarak fisik dalam seminggu terakhir, sebanyak 80,20 persen responden menyatakan mereka sering atau selalu mencuci tangan dengan sabun.

 

Sedangkan menggunakan masker, 82,52 persen responden selalu menghindari transportasi umum (termasuk transportasi online) dan sebanyak 42 persen responden mengaku mengalami peningkatan aktivitas belanja online selama Covid19.

 

Harus diakui kondisi normal baru akan menyebabkan perubahan sosial, termasuk pola perilaku dan proses interaksi sosial masyarakat.

 

Sederhananya, normal baru menekankan pada perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas secara normal, namun tetap merujuk pada protokol kesehatan yang kemudian harus dibiasakan.

 

Meskipun demikian, penerapan normal baru tidak akan berjalan dengan maksimal, bila tidak disertai kedisiplinan tinggi oleh masyarakat.

 

Masyarakat harus diedukasi secara terus-menerus untuk menerapkan hidup normal baru dalam aktivitas sosial mereka. Masyarakat perlu dibiasakan agar disiplin mematuhi protokol kesehatan.



Disclaimer: Info720.com tidak bertanggungjawab atas isi dan atau narasi dari artikel ini, sepenuhnya tanggungjawab penulis.