-->

Iklan

Kamis, 07 Agustus 2025, Agustus 07, 2025 WIB
Last Updated 2025-08-18T14:29:44Z
Iptek

Langkah Terakhir di Tengah Luka: Memoar Anak Penjual Es yang Menjadi Doktor

Advertisement

 

Foto Doktor Syukurman


Info720.com, Bima NTB - Di sebuah desa terpencil, di mana langit selalu tampak begitu luas dan angin membawa bisikan sederhana kehidupan sehari-hari, lahirlah seorang anak yang terlahir dari keluarga yang sangat sederhana. Ia adalah Syukurman, putra dari seorang penjual es keliling, berasal dari Desa O'o Kec. Donggo, Kab. Bima NTB, yang setiap hari berjuang demi sebutir rejeki demi keluarga kecilnya. Hidup dalam keterbatasan materi, di tengah medan yang penuh tantangan, anak ini menyimpan mimpi yang nyaris mustahil—untuk menjadi seorang doktor, peneliti, dan penulis yang karya-karyanya akan dikenang.



Perjalanan itu tidak pernah mudah. Setiap langkah yang diambilnya dibayar dengan air mata dan perjuangan yang tak kenal lelah. Dari bangku sekolah desa yang serba terbatas fasilitas, hingga ke bangku kuliah tinggi, ia menghadapi berbagai rintangan—baik dari segi ekonomi, sosial, maupun mental. Namun, di balik semua keterbatasan itu, ada doa seorang ibu yang selalu membalut semangatnya, memberikan kekuatan meski dengan cara yang penuh kepedihan.



Ketika anak itu akhirnya meraih gelar doktor di bidang Ilmu Sosiologi, tidak hanya keluarganya yang menangis haru, tapi juga banyak orang yang menyaksikan perjalanan luar biasa ini. Doktor muda ini bukan sekadar seorang akademisi. Ia adalah saksi hidup bagaimana kemiskinan dan keterbatasan tidak selalu menjadi penjara bagi mimpi, tapi bisa menjadi bahan bakar yang menyala untuk terus melangkah maju.



Lebih dari sekadar menuntut ilmu, selama bertahun-tahun ia menjadi penulis produktif. Sebanyak 15 buku lahir dari tangannya, mulai dari tema cinta dalam sosiologi, patologi peradaban, hingga pedoman melawan bullying di sekolah. Namun, di antara semua karyanya, ada satu buku yang paling menyayat hati dan mengguncang jiwa pembacanya. Buku itu berjudul “Ibuku Seorang Pembohong: Sebuah Memoar Anak Penjual Es dalam Menempuh Studi S3.”



Judulnya yang penuh ironi ini mengandung kisah nyata penuh air mata. Ibu yang selama ini ia cintai dan hormati, rela berkata dusta demi melindungi semangat putranya. Di tengah kenyataan hidup yang keras, sang ibu menutupi kenyataan pahit agar anaknya tidak menyerah, agar mimpi yang tampak jauh di angkasa itu tetap dapat diraih. Kebohongan kecil yang dipenuhi cinta besar itu menjadi bahan bakar perjuangan sang anak untuk terus bertahan, terus menulis, dan terus menggapai bintang.



Perjalanan panjang ini bukan hanya tentang keberhasilan akademik, tapi tentang betapa kuatnya ikatan kasih seorang ibu dan anak yang mampu melewati badai kehidupan bersama—menjadi inspirasi bagi siapa saja yang pernah merasa terpuruk. Di balik gelar doktor itu tersimpan cerita-cerita pilu dan perjuangan yang tak banyak diketahui orang. Sebuah kisah hidup yang membuktikan bahwa dari desa kecil pun, mimpi besar bisa terwujud, asal tidak pernah lelah untuk berjuang dan percaya pada keajaiban doa.