Advertisement
![]() |
Foto Ketua Lamdo saat wawancara Di depan toko Sentral Muslim Komputer O'o Dompu, Pemilik Mahfud biasa di sapa Coly |
Info720.com, Bima NTB - Belum lama ini, publik dihebohkan dengan munculnya sebuah ujaran dari salah satu oknum pollisi yang diduga menghina etnis Donggo, bahkan kehebohan itu Menggetarkan jagad Maya.
Kini publik dihebohkan dengan sebuah himbauan datang dari Lembaga masyarakat adat Donggo (Lamdo) yang mengisyaratkan kepada seluruh masyarakat adat baik yang berada di kabupaten Bima, kota bima dan kabupaten Dompu, agar selalu waspada dan berhati - hati untuk berinvestasi pada Bank Rakyat Indonesia ( BRI ) dalam bentuk apa pun.
Himbaun tegas itu, disampaikan oleh ketua Lamdo Supratman SPd, sebagai reaksi protes sekaligus kecaman keras pihak nya, atas buruk nya sistem pelayanan bank dan lemah nya sistem keamanan uang simpanan nasabah, sehingga menyebabkan uang Ratusan Juta milik salah satu Nasabah hilang dari dalam rekening nya.
Nasabah yang diketahui merupakan salah satu masyarakat adat suku Donggo, inisial MY, warga desa O,o kecamatan Donggo, kabupaten bima telah menginvestasikan uang dalam bentuk deposito senilai Rp. 280,000,000, pada bank BRI unit sila Bolo. Kecamatan Bolo, kabupaten Bima. mengakui peristiwa kehilangan uang yang di Deposito sejak 2021 silam, pada Juni 2025, sebagai mana telah dilangsir media Info720.com sebelum nya.
Ketua Lamdo, Supratman SPd, dalam wawancara khusus media ini, di depan sebuah toko elektronik Sentral Muslim yang berada di desa O,o kecamatan Dompu, kabupaten Dompu, pada Minggu 22/3/2025, merasa sangat perihatin dengan peristiwa yang dialami oleh MY, yang merupakan satu dari 120 ribu warga etnis Donggo, "Kata Dia"
Dalam keterangan pers nya, Supratman, menerangkan peristiwa yang menimpa MY, diketahui setelah memperoleh informasi via telepon dari salah satu kerabat MY, yang berada di desa O,o Kec.Donggo, kabupaten bima, yang meminta Lamdo untuk mendampingi korban guna melakukan advokasi dan klarifikasi persoalan yang menimpa korban " terang nya".
Sehari setelah itu, kami bersama korban dan keluarga mendatangi bank BRI unit sila bolo, guna melakukan advokasi dan klarifikasi tentang hilang nya uang tersebut, dari pihak bank kami diberitahu bahwa uang korban, telah ditarik sejak tahun 2022 silam, sembari menunjukan bukti berupa 3 (tiga) bukti slip penarikan,
" Dua resi penarikan di lakukan pada tanggal 20 juni 2022 dan 21 Juni 2022, dengan total nilai sebesar Rp. 280,000,000, dan satu resi sisanya, dilakukan dilakukan penarikan pada tanggal 11 November 2022, dengan nilai Rp. 50,000,000, jelas nya".
Pernyataan mereka, kami bantah mentah - mentah, sebab korban tidak pernah melakukan penarikan uang, akibat hal itu, menimbulkan reaksi dan sempat terjadi nya ketegangan, sehingga kami mengancam akan duduki kantor bank, namun dapat di reda lantaran adanya penjelasan pihak bank yang menyatakan bahwa korban sempat kehilangan buku rekening, sehingga uang tersebut dimasukan ke buku rekening baru, meski dengan nomor rekening yang sama, dan mereka akan mengembalikan uang korban,
" Hampir terjadi ketegangan saat itu, namun beruntung mereka beralibi uang itu di tarik dan di masukan kembali kedalam buku baru, dan terjadilah proses pengembalian saat itu juga". Beber nya"
Jumlah uang yang mereka kembalikan ke korban yang disaksikan oleh semua pihak senilai Rp. 301, 780,000,
" Jumlah pengembalian itu, merupakan akumulasi dari deposito senilai Rp. 280 JT dan bungan senilai Rp. 21,780,000, " tendas nya".
Kendati adanya upaya pengembalian yang dilakukan oleh pihak bank, namun hal tersebut belum menyelesaikan persoalan yang ada, terutama sisa uang senilai Rp. 50,000,000, yang belum dikembalikan oleh pihak bank, selain itu, peristiwa yang menimpa korban menyisahkan trauma mendalam
akibat nya korban hampir mengalami struk berat.
" Ini merupakan hal yang serius, bukan bicara soal pengembalian uang saja, melainkan soal kerugian In materi yang harus ditanggung oleh pihak bank nanti nya, tutup nya tegas".
Sementara, itu, kepala unit BRI sila bolo, Familiar disapa Imam, yang coba dikonfirmasi melalui via what's app, dengan nomor +62823......2757, mengatakan tidak dapat memberikan tanggapan karna mekanisme bank BRI harus melalui satu pintu, kepala BRI cabang raba bima belum dapat dikonfirmasi sampai berita ini diturunkan ( Team).