-->

Iklan

Minggu, 19 Juni 2022, Juni 19, 2022 WIB
Last Updated 2022-06-19T16:01:16Z
Health

Dompu Raih Sertifikat WHO dari Kementrian RI, Maman Ungkap Alasannya

Advertisement

 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, Maman SKM |Foto Rul|

Reporter| Rul

Editor| Rul


Info720news.com -Dompu Usaha yang dilakukan bertahun-tahun berjuang untuk mengeliminasi penyakit malaria. Hal tersebut merupakan tanggung jawab bersama semua pihak khususnya Dinas Kesehatan daerah setempat.


" Kabupaten Dompu dari dulu sebagai daerah endemis malaria jadi kita harus berusaha keras bagaimana mengeliminasi malaria. Artinya ada persyaratan yang harus dipenuhi untuk meraih sebagai daerah yang mampu mengeliminasi malaria," ungkap Kadis Dinkes, Maman SKM saat dikonfirmasi media ini di ruang kerjanya, Jumat (17/5/2022)


Kasus malaria di Kabupaten Dompu mengalami penurunan. Beberapa tahun terakhir tidak terdapat endogonus (Penderita atau kasus akibat penularan setempat).


"Misalnya penularan kasus angka annual parasit insidennya itu satu perseribu jumlah penduduk atau kurang dari satu yang terjangkit tetapi ternyata tiga tahun terakhir ini memang sudah tidak ada," tandasnya.


Dia menambahkan bahwa warga Dompu yang menderita malaria sudah dipastikan warga tersebut tertular di luar daerah kabupaten Dompu atau bukan penularan setempat.


"Setelah diteliti ternyata kasus impor, misalnya ada tenaga kerja dari luar daerah, bekerja di Sumbawa barat di tambang liar, terus kasus yang terjadi di Kecamatan Hu'u selama ini yang berprofesi pengumpul rumput laut di mata bagian Sumbawa, artinya kalau dia mendapatkan penularan penyakit malaria di sana sampai ke kampung halaman (daerah Dompu) itu dinamakan kasus impor," katanya.


Setelah dilakukan verifikasi oleh tim kementerian kesehatan maka diputuskan bahwa Dompu layak menyandang daerah yang mampu mengeliminasi malaria sehingga diberikan sertifikat WHO melalui kementerian kesehatan. Sertifikat atau penghargaan itu beberapa waktu lalu diberikan oleh menteri kesehatan pada Bupati Dompu, Kader Jaelani. 


"Tahun 2022 ada 70 kabupaten dan kota dari 500 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia," pungkasnya.


Malaria merupakan momok menakutkan bagi orang-orang luar negeri (wisatawan). Pada tahun 2007-2008 pernah terjadi malaria terhadap warga Jerman sehingga berpengaruh besar bagi kehadiran wisatawan manca negara.


Sekarang dengan pencarian di google Dompu masih malaria apa tidak?. Mereka melihat sertifikat bebas dari malaria maka wisatawan manca negara tidak takut akan tertular penyakit tersebut. 


Selain itu Maman bercerita, dahulu pegawai negeri sipil yang ditempatkan di Calabai, di Kilo, merasa takut. Mereka menganggap bahwa daerah tersebut daerah yang angker, berbau mistis, tidak jarang dari mereka mengalami pendarahan hidung, mulut, bahkan darah keluar di tiap bulu yang ada pada badan, berbicara sendiri (halusinasi), itu merupakan malaria tropika. 


Dia berharap peran serta semua pihak termasuk masyarakat setempat terutama pemberantasan sarang nyamuk, mewujudkan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat). Membersihkan lingkungan tempat tinggal, tempat kerja di setiap instansi pemerintahan melalui kegiatan Jumat bersih.


"Menurut ahli kesehatan pengaruh lingkungan terhadap penyakit malaria sekitar lima puluh sampai enam puluh persen," tandas pria berkacamata tersebut.