Advertisement
![]() |
Mahasiswa KKN PAR IAIM Bima saat menggelar kegiatan Penyuluhan Narkoba di lapangan SMP 8 Donggo pada 23 Agustus 2021//Wanto |
Reporter | WJ
Editor | SF
Info720.com—Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) PAR
Institut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) Bima, menggelar kegiatan terakhir
dengan melaksanakan Penyuluhan Narkoba di Desa Ndano Na’e Kecamatan Donggo,
Senin (23/8/2021).
Kegiatan yang
dihelat dilapangan SMP 8 Donggo itu dihadiri oleh Pemerintah Desa Ndano Na’e,
masyarakat, guru-guru SMP-SD, pelajar, pemuda serta pemateri dari BNN Kabupaten
Bima dan dimulai sejak pukul 08.00 hingga berakhir sekitar pukul 12.00.
Dalam sambutanya,
Kepala Desa Ndano Na’e Sukiman
menyampaikan ucapan terima kasih atas hadirnya mahasiswa KKN IAIM Bima, dimana
sejak kehadiran mereka pada 12 Juli 2021 hingga pada penarikan pada 1 September
2021 nanti, mereka telah banyak memberikan motivasi pada masyarakat.
“Mereka
(mahasiswa KKN) telah banyak memberi pengetahuan pada masyarakat kami,
motivasi-motivasi yang luar biasa. Kepada anak-anak kami telah didik bagaimana
cara membaca Al-qur’an yang baik dan benar, generasi—pemuda kami diajarkan
untuk saling menghargai, sopan santun dan adab-adab, mesjid dan musholah juga dipenuhi
kegiatan-kegiatan keagamaan.
“Kami berharap
jika ada lagi mahasiswa seperti ini tahun depan, insyallah kami siap menerima
mahasiswa lebih banyak lagi,” kelakar
Kades.
“Terima kasih
telah mendidik masyarakat kami, adik-adik kami, anak-anak kami, dan yang paling
penting adalah ilmunya tetap bermanfaat bagi generasi kami.
“Jika ada yang
salah maupun kurang memuaskan selama 50 hari berada di desa kami. Mewakili
masyarakat, kami sampaikan mohon maaf dan terima kasih yang tak terhingga
karena telah mengajarkan kami banyak hal.
Ditempat yang sama
pula, Ketua mahasiswa KKN, Muhammad Hijratulhak juga mengutarakan hal yang
sama.
“Kami senang
berada disini, masyarakatnya baik-baik dan orang-orang disini sungguh luar
biasa. Kami berharap agar tetap saling sapa walau—pun tidak lagi berada di desa
ini, ini suasana yang kami rindukan.
“Ucapan terima
kasih atas budi baik dan sudinya Pemdes bersama masyarakat menerima kami disini
selama 50 hari dan momen ini kami akan
tetap mengenangnya. Kami mohon maaf bila ada kekurangan maupun tutur kata kami
yang kurang sopan.
“Terakhir saya ingin pantun: Baju seragam terlihat gagah, Pulang sekolah membawa buku, Takdir berpisah tak dapat dicegah, Selamat tinggal masyarakat Ndano Na’e. Wangi aroma dari kayu gaharu, Tempat bermain bagi anak rotan, Apabila berjumpa teman baru, Teman lama janganlah dilupakan.