Advertisement
![]() |
Pesawat pembawa Vaksin |
Sumber | Infopublik
Editor | Mus
Info720.com | Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi
mengatakan Pemerintah Indonesia akan terus bekerja keras dalam mengamankan
kebutuhan vaksin untuk Indonesia.
Pada Selasa
(13/7/2021) malam, vaksin COVID-19 Astrazeneca sebanyak 3.476.400 dosis telah
tiba di Indonesia. Vaksin ini didapatkan secara gratis lewat jalur multilateral
COVAX Facility.
"Dengan
kedatangan vaksin tersebut maka Indonesia telah mengamankan dan menerima
137.611.540 dosis vaksin baik dalam bentuk bahan baku maupun bentuk jadi,"
kata Retno dalam konferensi pers kedatangan vaksin tahap ke-23, Selasa
(13/07/2021) malam.
Menlu
menjelaskan, vaksin COVID-19 Astra Zeneca kali ini merupakan pengiriman
kedelapan vaksin dari jalur COVAX atau jalur multilateral.
Hingga 13 Juli
2021 ini, Indonesia telah menerima vaksin jadi secara gratis dari jalur
multilateral sebesar 14.704.860 dosis
Pada Senin, 12
Juli 2021, kata Retno Mersudi, Indonesia juga telah menerima vaksin Sinovac
sejumlah 10.280.000 dosis dalam bentuk curah atau bahan baku.
"Kemudian
siang ini, pada pukul 12.05 WIB, hari ini, Indonesia juga telah menerima vaksin
Sinopharm berjumlah 1.408.000 dosis vaksin dalam bentuk jadi," ujar Menlu.
Ia mengungkapkan,
dalam beberapa hari ke depan Indonesia akan menerima vaksin dose sharing
melalui jalur multilateral COVAX Facility, yaitu Moderna dari Amerika Serikat
(AS) yang merupakan pengiriman kedua.
Kemudian dose
sharing melalui jalur bilateral dari Jepang yang juga merupakan pengiriman
kedua dan dari Uni Emirat Arab (UEA) yang juga merupakan pengiriman yang kedua.
"Pemerintah
Indonesia terus mendorong kesetaraan akses vaksin bagi semua negara pada
tingkat dunia. Kesehatan dan keselamatan rakyat adalah prioritas utama,"
tegas Menlu.
Menlu juga
mengimbau agar masyarakat terus patuhi protokol kesehatan dan batasi mobilitas
untuk sementara waktu. Tetap memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci
tangan.
"Insya Allah
dengan ikhtiar kita semua, dengan kerja keras, kedisiplinan, dan persatuan
seluruh elemen bangsa, kita akan segera dapat keluar dari pandemi ini,"
kata Menlu.
Dalam kesempatan
yang sama, Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Indonesia, N
Paranietharan meminta masyarakat Indonesia tetap berada di rumah dan
sungguh-sungguh berupaya membatasi mobilitas selama beberapa pekan ke depan,
guna menekan penyebaran varian delta COVID-19.
“Pesan kunci
tentang penyebaran varian Delta, ini sangat penting bagi masyarakat, baik yang
sudah divaksin atau belum, adalah untuk mengikuti protokol kesehatan, dan yang
lebih penting untuk tetap di rumah semaksimal mungkin,” kata Paranietharan.
Menurut
Paranietharan, cara untuk melawan penyebaran cepat varian delta virus corona
adalah membatasi pergerakan selama beberapa pekan ke depan.
“Dengan rendah
hati saya meminta agar semua tetap di rumah sebisa mungkin dan menyelamatkan
semua orang, dan marilah kita keluar dari pandemi ini sesegera mungkin,”
ujarnya.
Paranietharan
juga menyampaikan dukungan dan keyakinannya bahwa Indonesia mampu mencapai
target vaksinasi sebesar 20 persen populasi pada September 2021, dan 50 persen
cakupan vaksinasi pada akhir tahun.
Ia pun
mengapresiasi peran Indonesia, terutama kepemimpinan Menteri Luar Negeri Retno
Marsudi sebagai salah satu Co-Chairs COVAX AMC Engagement Group , dalam upaya
untuk memastikan akses vaksin tak hanya untuk Indonesia, namun juga di skala
global dalam upaya mencapai kesetaraan akses vaksin.