Advertisement
Penulis | Aminah, Mahasiswa Faultas Ekonomi Manajemen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa | Editor | SF
Info720.com | Asal mula adanya pandemi Covid-19
yang dipicu infeksi virus Corona mengharuskan semua guru dan siswa belajar dari
rumah, dampak dari adanya covid-19 nyatanya tak sekadar mengubah lokasi dan
metode belajar.
Namun Lebih besar dari itu, Covid-19 telah mendorong banyak
pihak melakukan perubahan dalam dunia pendidikan di Indonesia hanya dalam
hitungan bulan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah
melakukan berbagai penyesuaian pembelajaran selama masa pandemi dimana pemerintah
Indonesia telah banyak mengeluarkan kebijakan terkait pencegahan penyebaran
Covid-19 yang berdampak pada
kondisi internal dan eksternal wilayah pemerintahan Indoneisa.
Salah satu keputusan pemerintah yang memberi dampak luas
adalah kebijakan pada segmen pendidikan, baik pada komponen praktisi maupun
pada komponen regulative dan lingkungan.
Kebijakan dari hulu ke hilir tersebut bersinergi dengan
kebutuhan dan kepentingan pencegahan penyebaran Covid 19.
Dampak ini saling bersinggungan antar segmen dalam kehidupan
beragama, bermasyarakat dan bernegara.
Salah satu dampak
dari adanya Covid-19 mengubah pola pembelajaran yang awalnya dilaksanakan secara
langsung namun sekarang pelaksanaan pembelajaran
dilakukan dengan berbasis daring pada jenjang pra sekolah hingga pendidikan tinggi.
Dengan adanya
pandemi covid-19 ini mengharuskan segala jenis pembelajaran dilakukan secara
Daring. Seperti sekarang ini yang terjadi di desa saya, Desa Karamabura Kecamatan
Dompu Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat akibat dari adanya Covid-19 ini mengharuskan
seluruh kegiatan pembelajaran dilakukan secara Daring (online) dengan menggunakan
beberapa media seperti, WhatsApp, Zoom, Classroom dan media aplikasi lainnya.
Di desa saya
proses pembelajaran dilakukan secara daring
baik dari kalangan SD, SMP hingga SMA, proses pembelajaran berlangsung
secara daring dimana bapak dan ibu-guru mengajarkan murid-muridnya secara
daring beserta tugas-tugas yang diberikan kepada murid-muridnya untuk
dikerjakan.
Pembelajaran ‘daring’
seperti ini merupakan awal sejarah baru yang dirasakan oleh masyarakat
Indonesia, dimana yang biasanya dilaksanakan secara langsung namun tiba-tiba berlangsung
secara online akibat dari Covid-19 ini dan mengharuskan segala bentuk pembelajaran
berlangsung secara daring.
Dengan adanya perubahan
pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 ini mengharuskan seluruh pendidik (guru-dosen)
dan seluruh peserta didik mahasiswa dan siswi
untuk senantiasa selalu beradaptasi dengan perubahan kondisi
pembelajaran yang baru ini agar proses
pembelajaran dapat terlaksana sebaik mungkin secara efektif dan juga
efisien.
Respon dan tanggapan beberapa unsur ini mengindikasikan
bahwa perubahan itu adalah keniscayaan, setiap individu harus dapat menyiapkan
diri untuk menghadapi perubahan.
Perubahan sistem
pembelajaran di masa pandemi ini adalah wujud transformasi tidak terduga dan
selanjutnya akan mewarnai perkembangan dinamika pembelajaran pada seluruh
jenjang di masa mendatang saat badai Covid 19 telah berlalu.
Pada akhirnya,
setiap individu akan terbiasa dengan kondisi ini dan bahkan menjadikan momentum
pandemi ini sebagai titik permulaan untuk membudayakan kebiasaan baru dan
bernilai positif dalam dunia pendidikan, khususnya dalam kegiatan belajar dan
pembelajaran.
Bentuk pendidikan di lingkungan keluarga lebih bermakna dari
kondisi bermakna sebelumnya karena setiap anggota inti keluarga dapat memediasi
kebutuhan belajar dan interaksi personal, intrapersonal dan interpersonal lebih
terwujud dalam suasana pendidikan keluarga.
Kondisi
pembelajaran pada masa pandemi harus dapat dimanfaatkan dengan perubahan pola
berpikir, pola belajar, pola inteksi ilmiah yang lebih bermakna sehingga kekakuan
dalam menyikapi masa Covid-19 dapat dimaksimalkan dengan produktivitas yang
mencirikan kebermaknaan.
Dalam segmen penyelenggaraan pendidikan, baik pada
pendidikan pra sekolah hingga pendidikan tinggi. Setiap individu harus tanggap
terhadap keterbatasan di masa pandemi untuk tetap produktif dalam bidangnya dan
memaknai kondisi pandemi ini sebagai bagian dari perubahan yang tetap harus
mengedepankan sikap dan prilaku representatif pada tatanan baru untuk menciptakan
ruang belajar bervariasi.
Pada akhirnya,
kajian ini menegaskan bahwa setiap perubahan dalam sistem pembelajaran dapat
mendesain kondisi baru dan memiliki distingsi dengan kondisi sebelum dan yang
akan datang maka setiap unsur terkait harus dapat menyesuaikan dengan perubahan
tersebut untuk mewujudkan keberhasilan pembelajaran secara efektif dan efisien.
Disclaimer: Info720.com tidak bertanggungjawab atas isi dan atau narasi dari artikel ini, sepenuhnya tanggungjawab penulis.
