Advertisement
Reporter|Nas| Editor|Sf
![]() |
Seorang petani membersihkan gulma pada tanaman porang |Foto/Nas| |
Info720-Dompu | Awal Januari 2021 harga nasional umbian porang perkilogram (Kg), harga basah berkisar Rp.10.000 hingga Rp.13.000 dan harga kering berkisar Rp.55.000 hingga Rp.65.000, Senin (5/4/2021).
Kenaikan harga umbian porang yang signifikan, mendorong petani melakukan aktivitas penanaman perdana pada beberapa lokasi pertanian di Dompu bagian timur.
Beberapa petani asal Desa O'o dan Desa Kramabura Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu menanam porang pada sebagian lahan jagung milik mereka.
Tanaman porang tumbuh subur dengan ketinggian 1 sampai 2 meter, kondisi batang tegak dan daun tumbuh lebat pada lahan petani di desa tersebut.
Untuk mendapatkan hasil maksimal diperlukan bibit unggul, perawatan dari gangguan gulma dan hama penyakit yang menyerangnya.
Harga dan kelangkaan bibit porang membuat para pecintanya mengeluh, bagaimana tidak para petani harus mencari bibit tersebut di luar daerah. Misalnya, di Pulau Jawa, mereka harus membeli bibit dengan harga Rp.80.000 hingga Rp.150.000 perkilogramnya, bagi petani ini cukup mahal.
Seorang petani Porang Jumratul menuturkan, sebelum memulai aktivitas perdananya membudidayakan porang di Desa Karamabura Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu, enam bulan lamanya dia melakukan studi banding di Banyuwangi Jawa Timur. Belajar mengembangkan dan mencegah hama penyakit tanaman umbian tersebut.
"Enam bulan saya studi banding di Banyuwangi Jawa Timur," ungkap Jumratul pada Senin (5/4).
Dia juga menceritakan bahwa dia memiliki lahan tanam seluas 85 are, menggarap lahan 85 are harus menggelontorkan modal tiga puluh juta rupiah.
Dengan modal tersebut dipergunakan untuk pengadaan bibit dan obat obatan.
Jumratul dalam satu bulan ke depan akan memanen Porang miliknya. "Di bulan ke lima ini, batang porang lagi musim dorman (layu), ini tandanya porang akan segera dipanen. InshaAllah satu bulan lagi saya akan memulai panen," tutur Jumratul.
Lebih jauh dia berharap Bupati dan Wakil Bupati Dompu Aby Kader Jaelani (AKJ) dan Syahrul Parsan sesuai semboyan politiknya "Jara Pasaka" agar sekiranya bisa meningkatkan hasil porang baik dengan cara pengadaan bibit, pelatihan, serta pemasaran hasil pertanian.